Bagaimana Cara Imunoterapi GcMAF Bekerja?

Alternatif Kemoterapi Kanker

Kenali bagaimana cara imunoterapi bekerja melawan kanker & tumor. Sistem kekebalan tubuh adalah lawan atau antitesis dari adanya sel kanker atau tumor ganas di dalam tubuh manusia. Pada hakikatnya, sistem kekebalan tubuh memiliki tugas utama untuk melawan sel-sel tidak norma seperti sel kanker dan tumor yang berkembang biak.

Namun, pada beberapa kasus, sel-sel yang tidak normal tersebut seakan memiliki cara tersendiri untuk dapat membebaskan diri dari pengawasan sistem kekebalan tubuh. Hal itu tentu saja membuat sistem kekebalan tubuh tak mampu mengidentifikasi mereka dan menyebabkan sel-sel kanker semakin tumbuh tak terkendali.

Skenario itulah yang pada akhirnya membuat sel kanker semakin ganas yang membuat seseorang harus menjalani serangkaian jenis terapi untuk mengobatinya.

Lantas, apa saja faktor-faktor yang menyebabkan sel kanker dan tumor tumbuh secara tak terkendali? Simak penjabaran lengkapnya berikut ini.

Bagaimana Cara Imunoterapi GcMAF Bekerja?

8  Faktor Penyebab Sel Kanker dan Tumor

Sel kanker dan tumor terbentuk karena pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkendali. Sel-sel normal dalam tubuh biasanya berkembang dan membelah hanya ketika diperlukan, tetapi sel-sel kanker dan tumor terus tumbuh dan membelah secara tidak terkendali.

Jika ditelisik secara lebih luas, ada berbagai macam faktor yang membuat sel kanker tumbuh secara abnormal dan Anda pun perlu mengetahuinya.

  1. Mutasi genetik: Mutasi atau perubahan pada DNA sel dapat membuat sel menjadi tidak normal dan tumbuh secara tidak terkendali. Mutasi genetik dapat terjadi secara alami atau disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti paparan bahan kimia tertentu atau radiasi.
  2. Ketidakseimbangan hormon: Hormon yang tidak seimbang dalam tubuh dapat memicu pertumbuhan sel-sel tertentu, seperti sel-sel payudara atau kelenjar prostat, dan menyebabkan terbentuknya tumor.
  3. Infeksi: Beberapa infeksi virus atau bakteri, seperti Human Papilloma Virus (HPV) atau Hepatitis B dan C, dapat menyebabkan terbentuknya sel kanker.
  4. Faktor lingkungan: Paparan zat-zat berbahaya seperti asap rokok, bahan kimia beracun, dan radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel dan menyebabkan terbentuknya sel kanker dan tumor.
  5. Faktor gaya hidup: Gaya hidup yang tidak sehat, seperti diet yang tidak seimbang, kurang olahraga, dan kegemukan, dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
  6. Diet tidak sehat: Diet tinggi lemak, rendah serat, dan kandungan kalori yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
  7. Usia: Risiko terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia.
  8. Riwayat keluarga: Beberapa jenis kanker dapat terkait dengan faktor genetik dan riwayat keluarga.

Di sisi lain, ada satu faktor penyebab tumbuhnya sel kanker yang jarang diketahui orang, yaitu radiasi UV dari matahari yang dapat merusak DNA dan struktur lain pada melanosit yang merupakan sel penghasil pigmen pada kulit.

Kerusakan kronis pada melanosit oleh radiasi UV menyebabkan sebagian besar kasus melanoma yang merupakan jenis kanker kulit, saat melanoma tumbuh, mereka akhirnya dapat menyebar ke situs lain dalam tubuh seperti paru-paru dan hati.

Setelah mengetahui berbagai macam faktor penyebab dari tumbuhnya sel kanker dan tumor di atas, selanjutnya Anda akan mengetahui bagaimana sistem kekebalan tubuh manusia dapat melawan sel-sel kanker dan tumor tersebut.

Proses Cara Imunoterapi Melawan Sel Kanker dan Tumor

Sebelum menuju ke pembahasan yang lebih lengkap, ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui definisi singkatnya terlebih dahulu.

  1. Sel Pembunuh Alami (Natural Killer): Sel Pembunuh Alami (natural killer cell atau Natural Killer cell) adalah jenis sel darah putih yang termasuk dalam sistem kekebalan bawaan dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan membunuh sel-sel yang terinfeksi virus atau sel-sel kanker tanpa perlu diaktivasi terlebih dahulu.
  2. Sel Dendritik (Dendritic Cell): Sel dendritik adalah jenis sel imun yang berperan penting dalam respons imun adaptif dengan menangkap, memproses, dan menyajikan antigen kepada sel T pembantu dan sel T sitotoksik, sehingga merangsang respon imun terhadap antigen tersebut.
  3. Sel T: Sel T adalah jenis sel darah putih yang memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sel T memainkan peran kunci dalam melawan infeksi dan kanker dengan mengenali dan menyerang sel yang terinfeksi atau sel yang terdistorsi secara abnormal, serta mempertahankan memori imun untuk melindungi tubuh dari infeksi atau kanker yang sama di masa depan.
  4. Sel T Pembantu: sel T Pembantu adalah jenis sel darah putih yang berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan mengaktifkan dan memimpin respons imun.
  5. Sel T Sitotoksik: Sel T Sitotoksik (Tc atau CTL) sendiri adalah jenis sel darah putih yang bertanggung jawab untuk mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi virus, sel kanker, serta sel yang terinfeksi bakteri dan jamur.PD-L1: (Programmed Death-Ligand 1) adalah protein yang terdapat pada permukaan sel, terutama sel kanker, yang berperan dalam menghambat respons imun sel T dengan berinteraksi dengan reseptor PD-1 pada sel T, sehingga mencegah sel T untuk menyerang sel tersebut. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa PD-L1 adalah target penting dalam pengembangan terapi imun untuk kanker.
  6. PD-1: PD-1 (Programmed Death-1) adalah reseptor yang terdapat pada permukaan sel T dan berfungsi sebagai “rem” atau “kendali kecepatan” pada aktivitas sel T, sehingga mencegah sel T dari aktivitas berlebihan yang dapat merusak jaringan sehat. Namun, pada beberapa kasus kanker, sel kanker dapat memanfaatkan reseptor PD-1 untuk menghambat respons imun, sehingga terapi imun yang menggunakan obat yang menghambat interaksi PD-1 dan PD-L1 dapat meningkatkan respon imun dan menghancurkan sel kanker.

Mengenal Lebih Jauh Imunoterapi GcMAF

Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh secara terus-menerus memantau jaringan tubuh kita dan memerangi sel-sel kanker. Sel Pembunuh Alami (Natural Killer) dan sel Dendritik (Dentritic Cell) adalah dua nama atau jenis sel kekebalan tubuh yang terlibat dalam pertahanan tubuh terhadap kanker yang menyerang organ manusia.

Sel Natural Killer mengirimkan molekul yang terkait dengan stres pada sel-sel yang rusak dan kanker, sedangkan sel Dendririk mengaktifkan sel T Sitotoksik yang kemudian dapat mengirimkan antigen terkait tumor menggunakan reseptor T sel mereka dan ko-reseptor lainnya.

Sel T sitotoksik memiliki kemampuan untuk mematikan sel yang berpotensi membahayakan tubuh dengan melepaskan zat kimia toksik yang disebut sitokin. Sel T sitotoksik juga dapat menghancurkan sel target melalui mekanisme yang disebut apoptosis atau “bunuh diri sel”. Kemampuan sel T sitotoksik dalam mengenali dan membunuh sel yang tidak normal sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah perkembangan penyakit.

Melanjutkan pembahasan sebelumnya. Setelah diaktifkan, sel Natural Killer dan sel T Sitotoksik melepaskan molekul-molekul yang menembus permukaan sel tumor, menyebabkan sel tumor tersebut mati dengan Apoptosis.

Sel T Pembantu juga membantu dalam respons ini, mereka membantu sel Dendritik untuk mengaktifkan sel T sitotoksik dan mereka memproduksi sitokin seperti interferon gamma yang merekrut dan mengaktifkan lebih banyak sel Natural Killer.

Namun, saat tumor berkembang, terjadi perubahan genetik yang dapat memberikan beberapa sel tumor keuntungan bertahan hidup. Hal ini membuat tumor seringkali menjadi heterogen, sehingga sel tumor mungkin tidak lagi melahirkan molekul yang dapat dirasakan dan diidentifikasi oleh sel kekebalan tubuh yang membunuh.

Sel tumor juga dapat menekan sel T dengan mengekspresikan molekul-molekul penghambat seperti PD-L1. PD-L1 berikatan dengan reseptor PD-1 pada sel T dan menonaktifkannya, sehingga mendukung pertumbuhan tumor secara tak terkendali di dalam tubuh.

Dalam kasus tersebut, terjadilah dua ‘‘perperangan’’ di dalam tubuh antara dua respons kekebalan tubuh yang saling bertentangan dan bertolak belakang. Satu sisi sistem kekebalan menyerang tumor, sedangkan sisi lainnya justru membantu pertumbuhan tumor. Di sinilah peran para ilmuwan terjadi untuk mengembangkan imunoterapi guna memperkuat respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker dan tumor.

Cara Imunoterapi Membantu Kekebalan Tubuh Melawan Sel Kanker dan Tumor

Pendekatan imunoterapi dengan transfer sel T yang diadopsi melibatkan pengambilan sel T dari pasien atau donor yang kemudian diubah di laboratorium untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melawan kanker, dan kemudian disuntikkan kembali ke pasien untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker.

Proses ini dimulai dengan mengambil sampel darah atau jaringan dari pasien atau donor untuk mengisolasi sel T. Selanjutnya, sel T diubah dengan mengenalkannya pada antigen kanker yang spesifik, atau dengan menggabungkannya dengan protein reseptor yang dapat mengenali dan menempel pada sel kanker.

Setelah sel T telah dimodifikasi, sel T tersebut berkembang biak di laboratorium dalam jumlah besar. Kemudian, sel T yang telah diaktivasi kembali disuntikkan ke dalam tubuh pasien, lalu mereka akan mulai mengenali dan menyerang sel kanker yang diidentifikasi sebagai target di dalam tubuh penderita kanker.

Pendekatan imunoterapi dengan transfer sel T yang diadopsi ini dapat dilakukan secara autologous, yaitu dengan menggunakan sel T dari pasien yang sama, atau allogenic, yaitu dengan menggunakan sel T dari donor. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa sel T yang dimodifikasi secara khusus dapat menargetkan sel kanker dengan lebih efektif dan dengan meningkatkan respons imun terhadap sel kanker.

Di sisi lain, jenis Imunoterapi yang dimaksudkan ini akan semakin membuahkan hasil yang signifikan apabila dikombinasikan dengan Kemoterapi dan Audioterapi. Hasil kombinasi tersebut dapat membuat respons kekebalan tubuh pasien semakin baik untuk melawan sel kanker dan tumor yang menyerang.

Kesimpulan

Pendekatan Imunoterapi ini memiliki potensi untuk dapat menjadi alternatif pengobatan untuk kanker yang ideal dan juga efektif. Mengingat, metode pengobatan konvensional sering dinilai kurang ampuh untuk melawan sel kanker yang semakin ganas.

Sedangkan imunoterapi yang telah dibahas pada artikel kali ini memiliki fokus utama untuk memanfaatkan sistem kekebalan yang telah ada di dalam tubuh untuk melawan tumbuhnya sel kanker dan tumor yang tidak terkendali.

Demikianlah pembahasan tentang bagaimana cara imunoterapi gcmaf membantu sistem kekebalan tubuh dapat melawan sel kanker dan tumor yang berkembang biak di dalam tubuh manusia. Semoga pembahasan ini dapat menjadi referensi tambahan yang bermanfaat.