Kanker adalah sebuah sel tubuh yang tidak bisa di kendalikan. Sifatnya yang tidak bisa di prediksi dan merugikan bagi sel bawaan tubuh menjadikan kanker sebagai sebuah penyakit yang sangat sulit untuk dikendalikan. Kabar gembira, Saat ini Anda bisa mencoba Imunoterapi yang memiliki dampak positif bagi kanker paru paru, dan kanker payudara.
Pada tahun 2008, sebuah kelompok studi yang diterbitkan mengklaim bahwa sebuah pengobatan bernama Gc protein-derived macrophage-activating factor (GcMAF) telah menghilangkan kanker payudara, kanker paru paru, dan prostat. Studi tersebut dipimpin oleh seorang peneliti bernama Nobuto Yamamoto.
Apa Itu GcMAF?
GcMAF adalah jenis imunoterapi, pengobatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Ini mengaktifkan makrofag, sel darah putih sebagai sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel asing seperti bakteri dan kanker. Pada dasarnya, tubuh kita membuat protein GcMAF untuk mengaktifkan makrofag.
Namun, sel-sel kanker melepaskan enzim yang disebut nagalase yang menghalangi terbentuknya imun dalam tubuh. Hal ini adalah bentuk pertahanan sel kanker melawan, untuk melindungi diri dari serangan. Beberapa ilmuwan berpikir bahwa menambahkan GcMAF ke dalam tubuh kita akan melawan kekuatan nagalase dan dapat menghancurkan sel-sel kanker.
Saat ini terdapat tiga jenis GcMAF. Salah satunya dapat ditemukan dari kolostrum sapi, susu yang diproduksi oleh sapi setelah melahirkan. Ini penuh dengan antibodi, faktor pertumbuhan, dan sitokin. Beberapa penelitian mengatakan itu dapat membantu kekebalan tubuh.
Penelitian Studi Kasus Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi
Studi pada tikus dengan kanker pada tahun 1997 menguji GcMAF. Ditemukan bahwa GcMAF meningkatkan kelangsungan hidup mereka dua kali lipat, dari 16 hari menjadi 32 hari. Beberapa tahun kemudian, Yamamoto menguji pengobatan pada orang dengan kanker payudara, kolorektal, dan prostat.
Mereka memberikan mereka suntikan sejumlah kecil GcMAF sekali seminggu. Menurut studi tersebut, setelah beberapa bulan, semua pasien menjadi lebih baik . Kanker mereka tidak kembali selama 4 hingga 7 tahun kemudian.
Hasil penelitian ini sangat menggembirakan, meskipun penelitiannya sangat kecil — hanya 8 s/d 16 orang saja. Dan juga, Pengobatan GcMAF yang dilakukan dalam penelitian tersebut turut menjalani pengobatan kanker konvensional seperti operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Beberapa pakar kesehatan mengatakan bahwa sulit untuk mengetahui apakah pengobatan GcMAF, menyebabkan sel kanker menyusut. Yamamoto dan team peneliti Imunoterapi dari jepang terus mengembangkan imunoterapi GcMAF sampai dengan hari ini, untuk digunakan pada berbagai pengobatan.
Meskipun terdapat penyangkalan, GcMAF menjadi sangat potensial untuk dicoba sebagai pengobatan kanker komplementer yang bisa memberikan efek positif untuk meningkatkan harapan dan kualitas hidup orang yang memiliki masalah dengan kanker.
Masa Depan GcMAF & Terapi Imun untuk Pengobatan Kanker

Saat ini, Prof Toshio pendiri dari Saisei Mirai telah memiliki banyak penelitian tentang imunoterapi untuk melihat apakah bisa mengobati pasien dengan kondisi lain. Termasuk COVID-19, kelelahan kronis, kanker paru paru, kanker payudara dan sklerosis ganda. Meski belum mendapatkan license dari FDA, GcMAF versi awal diyakini berubah nama menjadi Sunivera, sebuah produk imunoterapi.
Beberapa peneliti telah mempelajari cara memanfaatkan sistem kekebalan tubuh melalui makrofag sebagai dasar penelitian Yamamoto. Saat ini sudah dilakukan penelitian tentang apakah antibodi monoklonal benar benar membantu makrofag membunuh sel kanker secara alami dengan Imunoterapi.
Bagaimana Cara Pengobatan Imunoterapi?
Kabar gembira, Imunoterapi Saat ini terdapat 3 jenis produk yang dikembangkan sedemikian rupa untuk bisa di konsumsi. Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga profesional kami untuk mendapatkan hasil yag maksimal dari pengobatan kanker dengan terapi imun.